![dr. Muhammad Iqbal Ramadhan](https://image-cdn.medkomtek.com/IEmGNkNCR0Y_mi60q0_sqY7W5H8=/40x40/smart/filters:quality(90):strip_icc():format(jpeg)/klikdokter-media-buckets/avatars/1854924/original/084623200_1554715091-image1.jpeg)
Tubuh butuh asupan vitamin, mineral, dan serat, yang bersumber dari sayur (dan buah). Sayangnya, masih banyak yang malas atau tidak doyan sayuran. Padahal, akibat dari kurang makan sayur bagi kesehatan cukup meresahkan.
Mengacu pada data BPS tahun 2016, konsumsi sayuran dan buah di Indonesia per hari hanya 173 gram. Angka tersebut lebih kecil dari anjuran Badan Kesehatan Dunia (WHO), yaitu konsumsi buah dan sayuran minimal 400 gram setiap harinya.
Sebagai perbandingan, Dietary Guidelines yang dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan dan Layanan Masyarakat Amerika Serikat merekomendasikan orang dewasa untuk mengonsumsi 5-13 porsi buah dan sayuran per hari. Anjuran tersebut disesuaikan dengan usia, jenis kelamin, aktivitas fisik, dan kondisi kesehatan.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia melalui Pedoman Gizi Seimbang merekomendasikan konsumsi 3-5 porsi sayur setiap hari.
Masalah Kesehatan yang Bisa Terjadi akibat Kurang Makan Sayur
Coba cek porsi makan sayur Anda, apakah kurang dari anjuran yang disebutkan di atas? Atau memang Anda tidak suka sayur?
Dengan diperlukannya asupan berbagai vitamin dan mineral yang bersumber dari sayuran, berikut ini gangguan kesehatan yang bisa terjadi dan tanda tubuh kurang konsumsi sayur.
1. Mudah Memar
Sayuran adalah salah satu sumber vitamin C terbaik. Bila tubuh sampai kekurangan vitamin C, ini dapat meningkatkan risiko memar di kulit atau pembuluh darah mudah pecah.
Sayuran yang mengandung vitamin C antara lain: paprika merah, kangkung, cabai merah, sayuran berdaun gelap, brokoli, kubis, dan tomat.
2. Sering Kelelahan
Asam folat secara alami bisa didapat dari beberapa jenis makanan, salah satunya adalah sayuran. Kekurangan asam folat bisa membuat Anda kelelahan sepanjang waktu dan anemia.
Jenis dari vitamin B ini dapat ditemukan dalam sayuran berdaun gelap dan kacang-kacangan seperti kacang polong, kacang merah, asparagus, dan lentil.
3. Sakit Tak Kunjung Sembuh
Akibat kurang makan sayur lainnya adalah menurunnya daya tahan tubuh yang dibutuhkan untuk memerangi radikal bebas, virus, bakteri, dan kuman penyakit lainnya.
Tubuh yang kekurangan vitamin B kompleks, C, E, zink, zat besi, magnesium, dan potasium dapat membuat Anda cepat atau sering sakit, misalnya common cold atau pilek dan influenza.
Tak hanya itu, kurang makan sayur juga bisa membuat proses pemulihan dari penyakit jadi lebih lama.
4. Bikin Lemot
Minimnya asupan nutrisi dari sayuran bisa menjadikan otak tak mampu bekerja secara maksimal. Akibatnya, Anda jadi mudah lupa dan sulit berpikir dengan jernih.
Lutein, nutrisi yang diklaim dapat meningkatkan sistem pembelajaran dan memori di otak, dapat ditemukan dalam berbagai sayuran, seperti sayuran berdaun hijau, wortel, brokoli, jagung, dan tomat.
5. Sering Kram Otot
Brokoli dan bayam bisa membantu mencegah kram otot pada malam hari. Sayuran berdaun hijau tersebut diketahui kaya akan kalsium dan magnesium, yang mana keduanya dibutuhkan otot agar terhindar dari kram.
Selain itu, ada juga penelitian yang menyebut bahwa mengonsumsi sayuran hijau sebelum haid bisa mencegah terjadinya kram perut yang banyak dialami.
6. Kenaikan Berat Badan
Konsumsi sayuran dan buah yang seimbang dapat mengenyangkan atau membantu mempertahankan rasa kenyang karena kandungan seratnya. Karenanya, bila Anda sedang diet, konsumsi sayur dapat membantu mencegah ngemil berlebihan.
7. Gampang Stres
Stres adalah kondisi yang tak terhindarkan dalam kehidupan. Nah, bila Anda emoh makan sayur, tubuh bisa jadi lebih rentan mengalami peradangan dan stres.
Peradangan adalah respons alami tubuh terhadap stres, baik fisik maupun psikis. Jadi, bila pola makan Anda buruk plus penanganan stres yang tidak tepat, peradangan efeknya yang merusak bisa terjadi.
Makanan kaya akan senyawa antiperadangan di antaranya yang mengandung asam lemak tak jenuh, antioksidan, polifenol, dan karotenoid seperti sayuran berdaun hijau dan paprika berwarna cerah.
Selain itu, sayuran juga sumber asam folat yang baik, serta berfungsi sebagai perangsang produksi dopamin, yaitu hormon yang membuat Anda merasa relaks dan bahagia.
Bila kadar dopamin dalam tubuh sangat rendah, maka Anda bisa berisiko lebih tinggi mengalami masalah kecemasan, depresi, dan gangguan suasana hati.
8. Berisiko Terkena Kanker
Meski tak ada makanan yang bisa menjamin perlindungan akan kanker, tapi menurut American Institute for Cancer Research (AICR), memperbanyak konsumsi sayur dan buah bisa mengurangi risikonya.
Sayur yang mengandung vitamin E, C, dan karotenoid dapat melindungi tubuh dari radikal bebas yang dikenal dapat menyebabkan kanker atau keganasan.
Contoh sayuran yang dianjurkan adalah bayam, brokoli, lobak hijau, tomat, wortel, paprika, ubi jalar, dan lain-lain.
9. Sering Mengalami Sariawan dan Gusi Berdarah
Masalah lain akibat kurang makan sayur adalah sariawan dan gusi berdarah karena kekurangan vitamin C, magnesium, dan kalsium. Karenanya, perbanyak konsumsi sayuran seperti bayam, sawi, dan sayuran berdaun hijau tua lainnya
Tuh, sudah percaya, kan, kalau kurang makan sayur bisa merugikan tubuh? Mulai sekarang, tingkatkan porsi makan sayur. Anda bisa mencampurkannya ke dalam makanan, seperti dicampurkan ke telur dadar, dijadikan sup, dibuat smoothies, dan sebagainya. Bila kesulitan, konsultasikan ke dokter karena mungkin dibutuhkan suplementasi.
Sumber : https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/3636640/ini-9-hal-yang-terjadi-pada-tubuh-akibat-kurang-makan-sayur
No comments:
Post a Comment